Tapi Kau Bukan Rembulan – oleh Muh Shodiq Masrur

Bahkan rembulan yang secantik tadi malam pun berdusta
Tapi kau bukan rembulan
Aku tahu itu dari balik angin yang harum semerbak menyusup di celah-celah jendela
Dengan mempercayaimu segampang hembusan nafas, aku tersengal di tengah perselisihan antara celoteh anak manusia, yang berdebat siapa pemilik rembulan
Aku pun pergi, melangkahkan kaki mengikuti harumnya cahaya
Sesampainya di seberang sana, aku berkata “tinggalkan aku sendiri saja”
Biarkan aku tengelam di mata dewa yang dalam sedalam warna hitam sehitam masa purba
Semua bahasa hati yang ada di kepala aku rebahkan, jangan tanya kenapa?
Aku hanya saja tersesat di tanah lapang yang tertutup ilalang panjang
Tapi Kau Bukan Rembulan – oleh Muh Shodiq Masrur
Yogyakarta

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar